Sungai Winongo merupakan salah satu sungai penting yang berada di Yogyakarta. Sungai ini memiliki panjang sekitar 48 km melintas dari utara ke selatan membelah Yogyakarta bagian barat mulai dari Kabupaten Sleman – Kota Yogyakarta – Kabupaten Bantul. Tingginya populasi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, dan minimnya kesadaran dalam menjaga kebersihan sungai membuat Sungai Winongo terlihat kotor dan terkesan kumuh. Kesan kumuh dan kotor terlihat pada bangunan ataupun permukiman yang berada mepet dengan sungai ditambah banyaknya sampah yang dibuang ke badan sungai. Di sisi lain manfaat sungai bagi kehidupan masyarakat di Yogyakarta sangat besar, mulai dari pertanian, perikanan, hingga penyedia air untuk kebutuhan manusia, binatang maupun tumbuhan.
Dalam rangka kesadaran akan kebersihan dan keselamatan lingkungan, Sekber Kartamantul bersama dengan FKWA, Pemerintah Kab/Kota, DIY, BBWSO, Tentara, Kepolisian, akademisi, dan Relawan dari berbagai komunitas dan masyarakat setempat melaksanakan kegiatan “Bersih Sungai Winongo”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2014 dan dilakukan secara serempak mulai dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta sampai dengan Kabupaten Bantul. Ada 6 titik pusat kegiatan diantaranya: Kabupaten Sleman di Jembatan Mraen dan AMY, Kota Yogyakarta di Kricak, Notoprajan, dan Suryowijayan, serta Kabupaten Bantul di Taman Kuliner Niten.
Kegiatan berlangsung baik pada masing-masing titik di 6 titik kegiatan dengan fokus pada pembersihan sungai dan daerah sekitar sungai. Di Kabupaten Sleman kegiatan ini langsung dihadiri oleh Bupati Sleman yang terjun langsung di 2 titik kegiatan, sedangkan di Kota Yogyakarta kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Walikota Yogyakarta yang hadir langsung di Kricak RT 61 RW 01, di Kabupaten Bantul sendiri kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala BLH Kabupaten Bantul.
Tujuan dari kegiatan ini mampu memberikan dampak akan kesadaran pada kebersihan dan penyelamatan lingkungan sungai dan merupakan aksi nyata dalam menjaga kebersihan sungai. Aksi bersih sungai yang dilakukan secara serempak di 6 titik mulai dari bawah jembatan Mraen (Sleman) dan terakhir di jembatan Niten (Bantul). Aksi yang melibatkan sekitar 200 peserta di setiap titik ini dilakukan dengan memunguti sampah-sampah yang berserakan di sungai. Warga bekerjabakti secara sukarela dengan menggunakan peralatan yang mereka bawa sendiri. Sampah – sampah ini dikumpulkan kemudian diangkut dan dibuang langsung ke TPA Piyungan. Selain kegiatan pembersihan sungai di Kota Yogyakarta khususnya di Titik Kricak juga dilakukan pemasangan patok sempadan sungai, penanaman pohon penghijauan serta pelepasan burung. Diharapkan dengan adanya pemasangan patok sempadan sungai dapat mengembalikan hak sungai agar sungai terus lestari. Penanaman pohon penghijau dan pelepasan burung merupakan upaya untuk dapat mengembalikan sungai pada kondisi alaminya.
Kedepan kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin, tidak hanya terbatas pada Sungai Winongo saja namun juga sungai-sungai lain seperti Sungai Code dan Sungai Gadjah Wong yang berada diantara 3 wilayah. Sinkronisasi program perlu terus dilakukan mengingat letak sungai yang melintas batas wilayah kabupaten dan kota. Sehingga mau tidak mau tanggung jawab melestarikan sungai menjadi tanggung jawab bersama.