Kawasan Terban menjadi salah satu prioritas dalam upaya penataan transportasi. Padatnya kendaraan dan semakin tingginya tingkat kesemrawutan, menjadi salah satu alasan perlunya segera dilakukan penataan. Kesemrawutan di kawasan ini diantaranya terjadi karena adanya pengalihfungsian trotoar,adanya lahan parkir yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan serta semakin tingginya populasi jumlah kendaraan bermotor yang melakukan mobilisasi melalui kawasan ini.
Setelah adanya kesepakatan terkait alternatif penataan kawasan, maka tahap pertama diawali dengan sosialiasi kepada masyarakat terkait seperti yang telah dilakukan pihak Kabupaten Sleman kepada warganya yang ada di wilayah Sagan pada Kamis (25 Juni 2014) yang lalu. Sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Rapat Balai Dusun Sagan dengan narasumber dari pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Polres Sleman dan Polda DIY.
Sosialisasi ini dilakukan sebagai salah satu cara penyampaian informasi penataan di kawasan Terban sekaligus untuk mendengarkan bagaimana pendapat dan masukan dari masyarakat terkait hal tersebut. Secara garis besar, dari kegiatan sosialisasi ini masyarakat yang ada di dusun Sagan mendukung rencana penataan di Kawasan Terban karena masyarakat sendiri juga telah merasakan ketidaknyamanan kemacetan lalu lintas yang ada di kawasan ini.
